29 Apr 2008

Hembusan Bayu

Hembusan bayu,
Yang kerap meniup wajah,
Meresapkan rasa nikmat dalam diri,
Menghilangkan dahaga sejak dini.

Janganlah hendaknya aku terus-menerus,
Menaburkan dosa hina,
Kerna ia akan menjadi bala,
Menimpa mereka yang tidak berdosa.

Jangan pula kiranya aku tergolong,
Manusia yang meremehkan perlakuan dusta,
Kerna perasaan seperti itu,
Mudah pula mengundang murka.

Janganlah aku merasa senang,
Pada setiap perlakuan laknat,
Kerna ia tidak mengundang tenang,
Malahan cuma memanggil duka nestapa.

Aku tidak mahu tergolong,
Bersama mereka yang mencanang-canang,
Mengumumkan perbuatan dosa,
Kerna ia perilaku mereka yang hina.

Seperti bunyi hadith,..
Semua orang dapat dimaafkan kesalahannya,
Kecuali yang mengumumkannya didepan khalayak.
Seseorang dari mereka bermalam hari setelah melakukan dosa
Yang dirahsiakan Allah SWT; namun di pagi harinya ia mencabik tabir-Nya,
Dan membicarakan tentang dosa yang ia lakukan di malam sebelumnya.1


dan janganlah aku,
terikut-ikut dengan anutan songsang,
mereka-mereka yang berilmu,
kerna ia akan menjadi punca,
merebaknya bibit-bibit kemusnahan,

Sungguh, kami akan menghidupkan kembali yang sudah mati
dan kami catat apa yang telah mereka kerjakan
dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”2



1 Rahsia Taubat, al-Ghazali, Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah

2 Rahsia Taubat, Al-Ghazali, [Yasiin,36:12]


Regards,
S.Mizan Saidin
Hembusan Bayu
Majulah ikhwah untuk dakwah
http://www.ikhsaninsan.blogspot.com
Setiap orang yang berusaha untuk meninggikan kalimah Islam boleh menggunakan segala yang ada padanya seperti harta benda, jiwa raga, pena (penulisan), dan lisan (dakwah).
-Sayyid Abul 'Ala al Maududi-