12 Sep 2008

IZZAH QISTINA BINTI MARDIANA ( 9 Ramadhan 1429-10 Ramadhan 1429)




Sungguh, ujian Allah datang tanpa diduga,
biar di mana berada, biarlah apapun yang telah kita rencana

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, itu firman-Nya
andai kata kita sabar menghadapinya, itulah tingkatan iman kita, kekuatan jiwa kita,

Biar yang diuji itu kesengsaraan hidup, ataupun kesempitan hidup, ataupun perginya belahan jiwa kita.


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. -Al Anbiya : 35

Biar tidak sampai sehari umurmu,
meleraikan penantian selama berbulan-bulan,
oleh ayahanda bondamu

lahirmu juga wajahmu,
telah dilakar pena Tuhan
disampai Jibril as ke muka bumi,
untuk disaksi insan yang sedang menanti

bukannya kesengsaraan yang Allah utuskan
tapi kenikmatan yang kekal selama-lama
biar di dunia diratapi
di Jannah kan bertemu abadi

Allah letakkan pada jiwa Ibumu,
satu kekuatan yang sangat tersembunyi
tiada tertanding pada insan lain,
ketabahan hati Sang Ayah

Allah tabalkan ayah bondamu
dengan takhta kemuliaan
hanya keranamu
wahai anakanda

moga kesabaran dan ketaqwaan
Allah pahatkan ke dalam jiwa orang tuamu,

Moga cinta berbuah Syurga,

Untuk mu,
Ismail Hafidz Hashim
Mardiana Saidin


(,.............maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.)-Az-Zumar : 42)


Lagaknya aku cemburu dengan ayah bondanya, melangkah ke syurga yang mulia,
dan andai ku dapat, biar sejuta kali pun akan ku kucup dahinya, moga basah bibirku ini
akan dapat mengingat dia pada wajah hina ini agar dapat ku mencium nikmat syurga Tuhanku,
Sampaikan salamku pada penghuni taman-taman Syurga, wahai anakanda, IZZAH QISTINA,-

Al-Fatihah

SMizanSaidin
8.26 am
12 Ramadhan 1429H
Setiap orang yang berusaha untuk meninggikan kalimah Islam boleh menggunakan segala yang ada padanya seperti harta benda, jiwa raga, pena (penulisan), dan lisan (dakwah).
-Sayyid Abul 'Ala al Maududi-