23 Okt 2008

Ya Allah, Jangan Ku hindari Jalan Itu, Episod 1

Aku sedang menuju ke jalan itu,
Sekejap-sekejap berpaling aku ke belakang
Sayu hati melanda, sebak rasa di jiwa,
Aku terlampau cintakan dunia, tompokan darahku bersemadi di dunia,
Walau ku tahu roh nya, akan ku temui di jalan itu,..
Tersendu aku melihat dunia, adakah dunia ini yang akan ku tinggalkan?
Penuh harta, penuh gembira, penuh takhta, diserikan wanita,

Nah,... didepan sana terpampang penciptaan yang tak tercapai dek indera,
Tapi di belakang, telah kurasai nikmatnya, amat dan asyik .
Di duniaku, sedapnya pada jamahan, wangian pada pakaian malah kenikmatan
Bertukar menjadi seindah berlian semahal intan.
Mampukah aku tinggalkan dunia, yang telah ku rasa manisnya,
Ku saring masam dan buruknya.
Ku kutip sendiri yang ranumnya,

Ehhh,.. jalan itu seakan memanggil,
Seram pula untuk ku teruskan,
Nampak dahan berduri dan ranting buruk menghiasi,
Luaran saja udah nampak sepertinya ia tidak pernah dilalui,

Apa mungkin ini jalannya?,
Orang tua itu menipu nampaknya,,,
Dasar orang tua lapuk yang nyanyuk,
Masakan matanya yang elok itu tidak nampak apa yang ada di sini,

Baunya saja menyempit hidung,
Jalan apakah ini???
Nampak begitu menjelekkan,

Tapi sepertinya ku lihat,
Jalan itu seakan pelik,
Maksudku unik, eh,... tidak... maksudku ia seperti ada daya penarik.
Menarik-narik aku untuk melaluinya,

Tapi apa patut ku buat dengan dunia di belakangku ini,
Ahhh,.... aku perlu bawa sekali, mana tahu,.. aku kelaparan di tengah jalan,...
Ya, aku perlu bawa sedikit bekalan,...pakaian juga mungkin.

SMizanSaidin
3.48 pm
23 Syawal 1429H
Setiap orang yang berusaha untuk meninggikan kalimah Islam boleh menggunakan segala yang ada padanya seperti harta benda, jiwa raga, pena (penulisan), dan lisan (dakwah).
-Sayyid Abul 'Ala al Maududi-